سير أعلام النبلاء

Biografi Heraldry: yang paling terkenal, paling akurat dan sempurna

Sir Flags of the Nobles adalah salah satu buku yang diambil Al-Dhahabi (673 H - 748 H) dari buku besarnya (The History of Islam), dan salah satu buku terjemahan yang paling menarik dan tahan lama, yang sangat diperlukan. untuk peneliti atau pembaca, dan gambaran nyata dari bendera bangsa selama tujuh abad.

Dalam biografi para bangsawan, Al-Dhahabi mengurus segala macam kritik, dan dia tidak terbatas pada salah satu bidangnya, dan mayat, dan tarikan itu pada novel-novel sejarah. 1- Kritik Penerjemah: Kritik penerjemah terhadap Al-Dhahabi biasanya didasarkan pada mengeluarkan penilaian tentang pria itu dan menunjukkan kondisinya, luka atau modifikasinya.Sangat akurat terhadap kepercayaan dan kebenaran, Sweileh, penipu, ditinggalkan, pembohong, tidak dikenal, dan seterusnya, yang ia rinci dalam pengantar bukunya yang berharga (The Balance of Equality). 2- Kritik terhadap hadits dan riwayat: Imam al-Dzahabi paling banyak menyebutkan hadits Nabi yang mulia dalam buku-buku sejarah dan lainnya, termasuk bukunya (Sir of the Nobles’ Flags). Dia selalu bermaksud untuk mengomentari hadits-hadits ini dalam hal isnad dan teksnya sebanyak yang dia mampu. Muridnya al-Salah al-Safadi berkata: “Saya menyukainya apa yang dia derita dalam kompilasinya, bahwa dia tidak melampaui hadits yang diriwayatkannya sampai ia menjelaskan kelemahan nash, gelapnya mata rantai riwayat, atau fitnah perawinya. Dan saya tidak melihat orang lain memperhitungkan manfaat ini dalam apa yang ia laporkan. ” Al-Imam Al-Dhahabi mengkritik dua pemelihara: Abu Naim Al-Asbahani dan Al-Khatib Al-Baghdadi, dan kesalahan mereka dengan narasi mereka tentang pemalsuan dalam buku-buku mereka dan keheningan mereka tentang hal itu. 3- Intoleransi dan keadilan dalam kritik: Pendekatan Al-Dzahabi adalah menyampaikan pendapat orang-orang yang setuju dan tidak setuju dengannya dalam penerjemah untuk menyajikan gambaran lengkap tentang dirinya, dan lain-lain. Kami tahu dari kehidupan Al-Dhahabi bahwa dia menemani Hanbali, dan dipengaruhi oleh Syekh Ibn Taymiyyah, terutama dalam doktrin.