Our website uses necessary cookies to enable basic functions and optional cookies to help us to enhance your user experience. Learn more about our cookie policy by clicking "Learn More".
Accept All Only Necessary Cookies

Tentang Kendang Sunda

Kendang Sunda

Kendang adalah salah satu waditra karawitan yang berbentuk tabung terbuat dari kayu dengan tutup tabung dari kulit binatang. Dalam pertunjukan kesenian sunda, seperti pertunjukan wayang golek, kliningan, pencak silat, ketuk tilu, degung, celempungan, calung, sisingaan, jaipongan, serta bajidoran, kendang berperan penting dalam pengaturan irama lagu. Hal ini disebabkan karena kendang merupakan unsur yang sangat dominan dalam mengatur jalannya pertunjukan. Disamping itu, kendang sunda pada umumnya lebih atraktif dan komunikatif. Pernyataan ini sesuai dengan ungkapan Yudoyono (1998:84) bahwa, ”Dari seperangkat alat gamelan jawa, yang paling menjadi pusat perhatian ataupun pendengar gending-gending adalah alat yang disebut kendang”.

Waditra kendang terutama yang ada di sunda, umumnya terbuat dari kayu keras. Seperti yang diungkapkan Soepandi (1980:10), bahwa:

Kayu untuk membuat kendang, telah dibakukan yaitu kayu keras yang mempunyai urat berbelit-belit, maksudnya supaya tidak mudah pecah. Kayu tersebut diantaranya nangka, kelapa, mahoni, dan kayu rambutan. Dari beberapa jenis kayu diatas, yang paling baik untuk membuat kendang adalah kayu Nangka. Kayu ini akan menghasilkan bunyi yang bagus, karena kualitas kulit nangka lebih baik ketahanannya maupun bunyi yang dihasilkannya.

Seperti yang diungkapkan oleh Namin selaku pemain kendang, bahwa:

Dari awal bapak bermain kendang hampir semua kendang yang bapak punya dan bapak pakai terbuat dari kayu nangka, sebab kendang yang baik kualitasnya dan tahan lama adalah terbuat dari kayu nangka. Pernah mencoba dengan kayu yang lain seperti kayu durian dan kayu mangga, tetapi hasilnya kurang baik serta ketahanannya hanya sebentar. (Wawancara, 23 Desember 2008)

Jadi jelas kendang yang terbuat dari kayu nangka itu bunyinya sangat bagus dan tahan lama. Sedangkan kulit yang biasa digunakan untuk kendang adalah kulit sapi atau kerbau, karena kulit tersebut ketebalannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan kendang itu sendiri. Artinya apabila permukaan kendang itu lebar maka harus menggunakan kulit yang tebal dan apabila permukaan itu sempit maka harus menggunakan kulit yang tipis. Kulit tersebut selain digunakan untuk permukaan kendang juga dibuat rarawat dan simpay (ali-ali).

Menurut bentuk dan wujudnya, kendang sunda ada dua macam yaitu ada yang disebut kendang besar (kendang indung) dan ada yang disebut kendang kecil (kulanter). Muka (beungeut) kendang besar bagian atas disebut kumpyang dan bagian bawah disebut gedug. Sedangkan pada kendang kecil muka (beungeut) bagian atas disebut kutiplak dan bagian bawah disebut kutipung. Kutiplak adalah kulanter yang ditepak dengan posisi berdiri, sedangkan kutipung adalah kulanter yang ditidurkan. Kendang yang biasa digunakan oleh Namin adalah kendang berwarna kuning kecoklat-coklatan dengan ukuran kendang besar (panjang kendang 60 cm, kumpyang 18 cm, gedug 28 cm), dan kendang kecil (panjang kulanter 35 cm, kutiplak 16 cm, kutipung 20 cm).

Terjemahan Memuat...

Informasi PERMAINAN tambahan

Versi Terbaru

Permintaan Kendang Sunda Update 1.0

Diunggah oleh

Khun Rack Nang Pay

Perlu Android versi

Android 4.0.3+

Tampilkan Selengkapnya

Apa yang baru dalam versi terbaru 1.0

Last updated on Nov 14, 2017

Minor bug fixes and improvements. Install or update to the newest version to check it out!

Tampilkan Selengkapnya

Kendang Sunda Tangkapan layar

Komentar Loading...
Bahasa
Berlangganan APKPure
Jadilah yang pertama mendapatkan akses ke rilis awal, berita, dan panduan dari game dan aplikasi Android terbaik.
Tidak, terima kasih
Mendaftar
Berlangganan dengan sukses!
Anda sekarang berlangganan APKPure.
Berlangganan APKPure
Jadilah yang pertama mendapatkan akses ke rilis awal, berita, dan panduan dari game dan aplikasi Android terbaik.
Tidak, terima kasih
Mendaftar
Kesuksesan!
Anda sekarang berlangganan buletin kami.