Pindai QR dan kode batang

Tahukah kamu? Mungkin aku tahu mengapa kamu di sini...

Lihat...

Kamu di sini karena kamu ingin melihat apa yang akan kamu pesan ketika pelayan datang, sekarang, dalam dua menit, untuk mencatat pesananmu.

Selain itu, hanya ada satu kode di meja dan kamu adalah orang yang harus membuka menu dan membagikannya kepada yang lain.

Secara logis, karena kamu satu-satunya orang di meja yang tahu cara melakukan hal ini…

Atau setidaknya, itulah yang mereka ingin kamu pikirkan…

Aku memberitahumu ini karena apa yang akan aku ceritakan mungkin menarik bagimu.

Lihat...

Sekitar dua bulan yang lalu, saat aku duduk bersama istriku, mertuaku, saudara ipar, ayah mertuaku, dan anjingku di sebuah tempat yang kami kunjungi satu akhir pekan ya dan satu akhir pekan tidak, aku tidak perlu memindai menu dan membagikannya kepada yang lain (biasanya aku yang melakukannya, tetapi hari itu tidak).

Aku sudah memiliki ide ini, ide aplikasi ini, dan ketika istriku mulai memindai menu, aku sibuk dengan hal lain…

Aku hanya mengamati.

Mengamati.

Mengamati bagaimana dia menggunakan aplikasi untuk menu.

Bagaimana orang lain yang juga ada di sana, aku tidak tahu apakah mereka datang untuk makan atau untuk keperluan lain, menggunakan aplikasi tersebut.

Aku mengamati, mengamati, dan mengamati…

Blip, ahhh

Blip, (siku di rusuk) lihat ini

Blip, berapa harga tenderloin? Dan domba? Ahhh, baik.

Blip… Berikan menu.

Dan seterusnya, satu demi satu.

Aku mengamati untuk memahami bagaimana orang-orang yang tidak aku kenal, dan mereka juga tidak mengenalku, menggunakan aplikasi untuk mengetahui apa yang akan mereka masukkan ke dalam perut mereka 20 menit setelah menutup aplikasi tersebut.

Ah! Dan satu jam 20 menit kemudian, apa yang akan keluar dari perut yang sama, setelah menggunakan aplikasi. Penting.

Dan saat aku melakukan ini, aku memperhatikan ada masalah…

(Masalah yang membuat kita berada di sini)

Masalahnya adalah bahwa orang yang bertanggung jawab membuka menu tidak tahu bagaimana cara membagikannya kepada yang lain.

Entah karena aplikasi tidak menjelaskan dengan benar bagaimana melakukannya (Pengalaman pengguna).

Entah karena tidak dijelaskan dengan benar (Antarmuka pengguna).

Atau, yang paling mungkin, karena ketidaktahuan orang yang mencoba (tanpa berhasil) membagikan menu kepada orang yang duduk di depannya.

Saat itu, terhanyut dalam pengamatanku, istriku mengeluarkanku dari lamunan dan bertanya… Tebak apa.

Aitor, bagaimana cara membagikan menu?

Dan sisanya adalah sejarah.

Ini adalah apa yang akan kamu temukan di aplikasi:

QCS adalah aplikasi pembaca kode QR yang dirancang untuk membaca menu restoran dengan cepat.

Kami telah bekerja agar pemindai kami dapat membaca kode QR di permukaan apa pun, tidak peduli kondisinya.

Ada banyak aplikasi serupa, tetapi kami berusaha mengubah itu. Tidak semua orang menggunakan pembaca kode QR dengan cara yang sama atau untuk tujuan yang sama.

Selain itu, kamu bisa memindai kode QR WiFi untuk melihat kata sandi atau terhubung langsung.

Kamu bisa mengunduh kode QR yang dihasilkan atau mengirimkannya melalui aplikasi lain.

Kamu juga bisa membaca kode QR di buku dan sampul, dan mencari referensi di bagian buku dari mesin pencari yang dipilih.

Di bagian pembuatan kode QR, kamu bisa membuat kode kamu sendiri untuk:

• Konten di papan klip

• Tautan web

• Akses WiFi

• Facebook

• WhatsApp

• YouTube

• Teks dalam formulir

• Kontak di VCard

• Telepon

• Email

• SMS

• VCard pribadi kamu

• Tautan PayPal.me

• Instagram

• Twitter

Kamu bisa memindai kode QR dengan kamera selfie. Cukup sentuh satu tombol dan selesai.

Kamu juga bisa memindai kode QR untuk mencari harga dan detail produk.

Jika kamu tertarik, unduh aplikasi pemindai kode QR. Jika tidak, semoga berhasil.