hafalan surat An Naba

Baca Surat An-Naba 'lengkap con arabo, latino e terjemah Indonesia. Aplikasi cepat, ringan e hemat kuota.

Surah An-Naba '(arabo: النبا, "Berita Besar") adalah surah ke-78 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah, teradiri atas 40 ayat. Dinamakan An Naba 'yang berarti berita besar di ambil dari kata Un Naba yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Dinamai juga Amma yatasaa aluun diambil dari perkataan Amma yatasaa aluun yang teradapat pada ayat 1 surat ini.

Surah An Naba ini mempunyai nama lain yaitu: "Amma Yatasaa alun.

Al Hadits

Una Naba Ayat 1:

Ibnu Jarir e Ibnu Abi Hatim dari Hasan Al-Bashri menyebutkan, "Ketika Rasululllah diutus, kaum musyrikin saling bertanya di antara mereka. Di antara pertanyaan yang mereka ajukan adalah mengenai hari terjadinya Kiamat. "Maka dari itu, turunlah ayat ini. (Lubabun Nuqul: 208)

An Naba Ayat 31:

Hadits riwayat Anas bin Malik r.a. diakkata, "Ketika turun ayat, 'Sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah membro ampunan kepadamu,' sampai pada firman-Nya, 'Dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar di sisi Allah.' Sepulang dari Hudaibiah, mereka digeluti rasa sedih bercampur gundah. Setelah beliau menyembelih kurban di Hudaibiyah beliau bersabda, 'Telah diturunkan kepadaku sebuah ayat lebih aku sukai daripada seluruh isi dunia. "(HR Muslim, 3341)

Sūrat an-Naba' (in arabo: سورة النبأ, "The Tidings", "The Announcement") è il settantottesimo capitolo (sura) del Corano con 40 versetti. I suoi quaranta versi sono divisi in due parti uguali di venti versi ciascuno. I primi venti sono pieni delle meraviglie della creazione mondana (la terra, le piante, la pace della notte condivisa da coppie amorevoli, montagne e pioggia). Gli ultimi venti sono pieni delle meraviglie e degli orrori eterni del prossimo mondo con il peccatore rabbioso (la radice araba TGY "tageena" è usata) punita severamente contraria al compenso dei fedeli rispettosi (la radice araba WQY "mutaqeena" è impiegata come una parataxis poetica al TGY) in paradiso.

La Sura derivò il suo nome dalla parola an-Naba nel secondo verso. Questo non è solo un nome ma anche un titolo del suo soggetto, poiché Naba sottintende la notizia della Resurrezione e dell'al di là e l'intera Sura è dedicata allo stesso tema.