Sistem Kalender Bali

Sistem kalender Bali terdiri dari dua kalender yang digunakan secara bersamaan, yaitu kalender wuku dan kalender 210 hari. Kalender wuku terdiri dari 30 minggu dalam setahun, dengan masing-masing minggu memiliki 7 hari. Sedangkan kalender 210 hari terdiri dari 6 musim dalam setahun, dengan masing-masing musim memiliki 35 hari. Kedua kalender ini digunakan untuk menentukan hari-hari penting dalam keagamaan Bali, seperti hari raya dan upacara keagamaan.

Untuk menggunakan sistem kalender Bali, pertama-tama perlu diketahui nama-nama hari dan minggu dalam kalender wuku serta nama-nama musim dalam kalender 210 hari. Kemudian, dapat digunakan untuk menentukan hari-hari penting dalam keagamaan Bali, seperti hari raya dan upacara keagamaan. Misalnya, kalender wuku digunakan untuk menentukan hari-hari yang cocok untuk melakukan upacara keagamaan atau hari-hari yang dilarang melakukan aktivitas tertentu. Sedangkan kalender 210 hari digunakan untuk menentukan musim panen dan musim kemarau, serta untuk menentukan hari-hari yang cocok untuk melakukan pernikahan atau acara lainnya.

Untuk menentukan hari yang cocok atau tidak cocok untuk suatu aktivitas, dapat digunakan alat bantu seperti patung-patung atau gambar-gambar yang menunjukkan kombinasi hari dan wuku atau musim yang cocok atau tidak cocok untuk aktivitas tersebut.

Namun perlu diingat, sistem kalender ini lebih digunakan dalam keagamaan dan budaya Bali, dibandingkan dalam kegiatan sehari-hari.