Ilmu Kedokteran Nabi

Ilmu kedokteran adalah suatu keahlian yang mempelajari sakit dan sehatnya tubuh manusia dan hal lain yang terkait. Atau dengan kata lain memelihara kesehatan orang yang sehat dan menolak penyakit orang yang sakit.Ibnu Sina dalam kitabnya, Al Qonuun fith Thiib mengatakan bahwa kedokteran adalah ilmu yang membahas tentang keadaan sehat dan sakit tubuh manusia dengan tujuan mendapatkan cara yang sesuai untuk menjaga atau mempertahankan kesehatan dan menghilangkan sakit( Al Qonun fith Thib juz 1 hal 3; Beirut)

Alqur an telah menjelaskan dan menekankan prinsip- prinsip kedokteran seperti dalam surat Al-A’raf ayat 31

Prinsip kesehatan yang terdapat dalam ayat diatas adalah agar kita tidak berlebih- lebihan dalam makan dan minum. Kedokteran modern telah membuktikan banyak penyakit yang diperoleh jika kita berlebih- lebihan dalam makan dan minum seperti obesitas, hipertansi, stoke, dan lain-lain.

Ilmu kedokteran selalu berkembang sejak dulu hingga sekarng dan melewati berbagai tahapan yaitu:

- tahap pengalaman empiris

Bermula dari seorang yang mengalami pengalaman mengenai suatu penyakit. Jika tidak mengetahui mengenai penyakit yang dijumpainya, ia akan menanyakan kepada orang lain yang skiranya tahu atau pernah mengalaminya sendiri. Kemudian pengalaman- pengalaman ini disusun.

- tahap empirisme yang tersistematisasi

Contohnya adalah orang- orang Yunani, mereka mengumpulkan sejumlah data, baik dari pengalaman meeka sendiri ataupun dari para tetangga dan masyarakat sekitar. Data tersebut dipadukan dengan sistematis.

- tahap sains eksperimental

Metode eksperimental jelas terlihat ketika metode yang dilakukan oleh orang- orang Yunani telah habis keefektifannya.

1.1 Ath Thib An Nabawi

2.1.1 Pengertian At Thib An Nabawi

Menurut Ibnu Hajr, Ath Thib dalam bahasa ‘Arab digunakan untuk menunjukkan arti al- hadhaq bi al- syai’( pengetahuan sempurna tentang sesuatu dan keahlian mengerjakannya), sehingga mereka yang memiliki kemampuan untuk mengobati penyakit disebut Thabib. Kata Thib juga memiliki arti lain seperti merubah, memperbaiki, membenarkan, dan lain lain

Ath Thib An Nabawi adalah kumpulan ucapan Nabi tentang hal medis yang disusun secara sistematis oleh penulis Muslim. Namun, secara lebih luas dikatakan bahwa kedokteran Nabi sifatnya luas dan merupakan gabungan dari teori dan praktek kesehatan yang telah diajarkan nabi beserta hasil penelitian kedokteran, aktifitas dan pemikiran sepanjang waktu.

Hadits- hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Al Bukhori jilid keempat merupakan salah satu sumber yang dapat dipercaya, memuat ucapan nabi tentang penyakit, pengobatan, orang sakit, dan lain lain. Dalam kedokteran Nabi, tujuan yang paling penting adalah menjaga kesehatan pasien, baik badan, jiwa, pikiran( psikis), dan sosial.

Sayangnya, ada salah satu aliran atau madzhab yang mengatakan bahwa kedokteran nabi juga merupakan sunnah Nabi, dan yang tidak mengikutinya berarti tidakmengikuti ajaran Islam.

2.1.2 Prinsip- Prinsip Ath Thib An Nabawi

Ibnul Qoyyim Al Jauziyah mengatakan bahwa metode pengobatan yang dismpaikan oleh Nabi adalah wahyu dari allah yang Maha Pencipta.

Hadits- hadits nabi yang menyinggung masalah kesehatan baru terbukti kebenaran dan manfaat yang dirasakan beberapa decade yang lalu.Salah satu contohnya adalah hadits nabi yang bermakna “ Perut adalah tempat berdiamnya penyakit dan menahan nafsu( perut) adalah pokok dari setip obat. Maka jadikanlah ini kebiasaanmu” . Padahal Nabi hidup lebih dari 14 abad yang lalu. Prinsip Kedokteran Nabi juga dipengaruhi oleh kedokteran Yunani, kedokteran Persia dan kedokteran India( M. Ali Thoha Assegaf: 2007).

Dalam kitab Riyadhush Sholihin yang ditulis oleh Imam An Nawawi juga menyebutkan sabda Rosulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori danImam Muslim yang artinya adalah “ Demam itu termasuk aura neraka jahannam.Karenanya redakanlah dengan air”.