Istana Maimoon

ISTANA MAIMOON

Sebagai salah satu diantara warisan budaya Deli-Medan, Istana Maimoon berdiri di atas sebidang tanah berukurun 217 X 200 m dengan dikelilingi pagar besi setinggi kurang lebih 1 m menghadap timur.

Luas Istana Maimoon 2772 m2 dan menurut denahnya dapat dibagi jadi tiga bagian,yaitu bangunan induk,sayap kiri dan kanan.Bangunan induk mempunyai penampil pada bagian depan dan belakang.Panjang bangunan dari depan 75,30 mdan tingginya 14.40 m.Bangunan ini bertingkat dua yang ditopang sekelilingnya oleh 82 tiang batu dan 43 buah tiang kayu degan lengkugan –lengkungan yang berbentuk limas perahu terbalik dam ladam kuda. Atapnya bebentuk limassan dan kubah (dome) sebayak tiga buah terdapat pada penampil depan. Dilihat dari sudut arsitektur secara keseluruhan bentuk atap adalah berupang (bertingkat) dua. Melalui koridor bertangga batu pualam kita dapat naik ketingkat dua bangunan induk yang berteras kiri dan kanannya yang disebut anjungan. Melalui gerbang dengan pintu dorong ala Eropa kita sampai pada sebuah ruangan yang berfungsi sebagai ruang tamu, dimana dahulu Sultan menerima tamu-tamu resminya.

Disekitar istana Maimoon terdapat Masjid Raya Al Mashun yang selesai di bangun pada tahun 1909. Masjid ini berbentuk segi delapan dan memiliki sayap di bagian selatan, timur, utara dan barat. Selain Mesjid Raya Al Mashun, di dalam komplek Istana Maimoon dahulu juga terdapat Taman Sri Deli yang dibangun sebagai tempat bersantai Sultan Deli dan keluarganya pada masa Hindia Belanda.

Di dalam komplek Istana Maimun juga terdapat meriam legendaris bernama meriam Puntung atau meriam buntung. Meriam ini dapat dijumpai di sisi kanan Istana Maimun, tepat berada dalam sebuah bangunan kecil khas Batak sebagai tempat penyimpanannya.

Jelajahi Istana Maimoon lebih jauh dengan menggunakan fitur Virtual Reality dan pelajari sejarah Sultan Sultan Istana Maimoon dengan menggunakan fitur Augmented Reality dengan mendownload aplikasi Istana Maimon yang dapat di temukan di Google Play Store.