Surat Al-Waqi'ah - Baca setiap (W30S) -Terjemahan

Dengan membaca surah waqiah ini, seseorang tidak akan pernah jatuh miskin, dan semua kebutuhan orang tersebut akan terpenuhi.

Setiap Surah dalam Al-Qur'an memiliki banyak manfaat penyembuhan. Surah Al-Waqiah adalah salah satu yang memiliki manfaat luar biasa dari membacanya. Ada hadits yang berkaitan dengan membaca Surat Al-Waqiah.

Nabi kita (SAW), mengatakan dalam sebuah hadits, “Siapa pun yang membaca Surah Waqiah di malam hari tidak akan pernah mengalami kemiskinan” (Ibn Sunni 620).

Hadis lain dari Nabi kita (SAW) mengatakan, “Surat Waqiah adalah Surat Kekayaan, maka bacalah dan ajarkan kepada anak-anakmu” (Ibnu Asakir).

Banyak Ulama dan Syaikhul Hadits membahas hal ini dan menyatakan bahwa kita semua harus membiasakan membaca Surat Waqiah setiap malam setelah Isya. Ada yang mengatakan membaca setelah Magrib, tetapi setelah Isya adalah yang terbaik.

Insya Allah, jika Anda sedang mengalami masa-masa membutuhkan keuangan, silakan mulai membaca Surah AlWaqiah. Pastikan Anda membaca Durood/Salawat Ibrahimi (3 kali, atau 11 kali) sebelum membaca Surat Waqiah, dan kemudian setelah selesai membaca doa, membaca Durood/Salawat Ibrahimi lagi (3 kali atau 11 kali). Membaca shalawat akan memudahkan Anda dalam membacanya, dan akan membawa doa Anda langsung ke singgasana Allah SWT. Dan Anda mendapatkan berkah karena mengirimkan berkah kepada Nabi kita (SAW).

Ingatlah, Allah SWT selalu ada untuk kita dan TIDAK AKAN PERNAH meninggalkan kita dalam kondisi apapun Dia tahu kita tidak bisa mengatasinya. Dia akan selalu menyediakan bagi kita dengan cara yang tidak kita ketahui dan tidak dapat kita bayangkan.

*Sejarah Wahyu*

Menurut komentator Quran, surah Waqiah surah adalah surah Mekah, yaitu, diturunkan selama periode Mekah kenabian Muhammad (Sal Allaho Alehi Wasallam). Beberapa komentator, meskipun tidak mayoritas, berpendapat bahwa sebagian darinya diturunkan selama periode Madinah. Beberapa komentator tersebut berpendapat bahwa ayat 39-40 adalah ayat-ayat yang berasal dari periode Madinah, sementara beberapa mengatakan 81-82, dan yang lain mengatakan 83.

Kronologi Mesir tradisional menempatkan bab sebagai bab ke-41 menurut urutan wahyu (setelah Al-Tur), sedangkan Kronologi Nöldeke (oleh orientalis Theodor Nöldeke) menempatkannya sebagai ke-46. Posisi surah dalam Al-Qur'an, yang tidak ditentukan oleh urutan wahyu, adalah sebagai surah ke-56, tepat setelah Ar-Rahman yang membahas sebagian topik terkait. Beberapa ahli tafsir, seperti Ahmad ibn Ajiba menganggap Al-Waqi'a sebagai kelanjutan dari Ar-Rahman.