Halokes

Halokes adalah aplikasi yang membantu orang tua agar lebih terlibat dalam pendidikan anaknya. Untuk itu HAlokes menyediakan features : Profile dengan dashboard informasi, presensi hari ini, aktivitas akademik dan non akademik dari sekolah, rangkuman prestasi dan kedisiplinan, da nada tidak nya tugas.

Lebih detail orang tua dan siswa juga dapat melihat presensi dan rangkumannya, detail tugas, mata pelajaran, ektrakurikuler, nilai, konseling, jadwal dan pengumunan.

Informasi baru selain di kirim lewat slider pengumunan, informasi pribadi akan terkirim ke inbox akun.

Dengan mengetahui aktivitas anak kita di sekolah maka kita bias lebih bisa terlibat dalam pendidikan anak kita dan dengan alur komunikasi yang lebih baik dan ringkas serta riil time, maka orang tua bisa lebih bekerja sama dengan guru dan sekolah untuk membimbing anaknya.

Berdasar banyak riset mengenai pentingnya peran serta orang tua dalam pendidikan

Hal ini di perkuat dengan di bentuknya direktorat pembinaan pendidikan keluarga yang berada dalam naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud Berdasarkan persetujuan Kementerian Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang kemudian ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 11 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sasaran utama yang ingin dicapai dari sejumlah program Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Kemendikbud di atas adalah meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan khususnya pendidikan keluarga bagi masyarakat Indonesia. Pendidikan keluarga tersebut tidak hanya mencakup orang tua kandung saja tetapi juga wali atau orang dewasa yang bertanggung jawab dalam mendidik anak.

Layanan pendidikan keluarga yang diberikan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Kemendikbud dimaksudkan agar masyarakat Indonesia yang berusia dewasa mengetahui dan memahami perihal cara mendidik anak sejak janin hingga tumbuh dewasa. Kemendikbud menargetkan hingga 2019 sejumlah 4.343.500 orang dewasa akan memperoleh layanan pendidikan keluarga tersebut.

Upaya dalam meningkatkan peran orang tua terhadap pendidikan anak-anak mereka, bisa dilakukan dengan langkah langkah berikut :

1. Mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak. Anak-anak diajarkan untuk belajar secara rutin, tidak hanya belajar saat mendapat pekerjaan rumah dari sekolah atau akan menghadapi ulangan. Setiap hari anak-anak diajarkan untuk mengulang pelajaran yang diberikan oleh guru pada hari itu. Dan diberikan pengertian kapan anak-anak mempunyai waktu untuk bermain.

2. Memantau perkembangan kemampuan akademik anak. Orang tua diminta untuk memeriksa nilai-nilai ulangan dan tugas anak mereka.

3. Memantau perkembangan kepribadian yang mencakup sikap, moral, budi pekerti dan tingkah laku anak-anak. Hal ini dapat dilakukan orang tua dengan berkomunikasi dengan sekolah dan wali kelas untuk mengetahui perkembangan anak di sekolah.

4. Memantau efektifitas jam belajar di sekolah. Orang tua dapat menanyakan aktifitas yang dilakukan anak mereka selama berada di sekolah. Dan tugas-tugas apa saja yang diberikan oleh guru mereka.

5. Memantau kegiatan non akedemik anak yang mampu mengembangkan bakat dan minat serta memberi ruang positif bagi anak, namun bila tidak di ikuti dan perhatikan bisa disalahgunakan dan dijadikan alasan bagi anak untuk melakukan aktivitas lain

Selain semua hal tersebut di atas ada beberapa hal lain perlu diperhatikan yaitu membantu anak mengenali dirinya (kekuatan dan kelemahannya), membantu anak mengembangkan potensi sesuai bakat dan minatnya, membantu meletakkan pondasi yang kokoh untuk keberhasilan hiduplah anak dan membantu anak merancang hidupnya.

Tentunya orang tua tidak cukup hanya memantau dan mengetahui detail semua aktivitas akedemik dan non akedemiknya, hal yang terpenting adalah perhatian dan dukungan dan keterlibatan langsung bagi putra atau putri nya.