Sloka Tatanan 8 Kesadaran

Hati, dan Dharma Tak Terkondisi. Kedelapan kesadaran adalah tercakup dalam Dharma Hati. Dalam Seratus Dharma Mahayana, pembahasan kesadaran ditempatkan pada urutan pertama untuk menunjukkan pentingnya dharma-dharma tersebut.

Dalam Śloka Tatanan Delapan Kesadaran, ciri dan fungsi kedelapan kesadaran tersebut diuraikan lebih lanjut secara rinci. Karena dalam uraian tersebut terdapat banyak istilah yang berkaitan dengan dharma yang bersesuaian dan yang tidak bersesuaian dengan kesadaran, maka terlebih dahulu seseorang perlu memahami Seratus Dharma Mahayana, di mana dharma-dharma yang terkait dijelaskan.

Meskipun seseorang tidak berniat mempelajari doktrin Yogācāra secara mendalam, namun dengan mempelajari hal-hal yang terkait dengan kesadaran, seseorang dapat membedakan apa yang nyata dari apa yang tidak nyata. Ia dapat memahami bahwa kesadaranlah yang memunculkan pembedaan, dan tidak salah mengira mereka sebagai batin cerah yang semula jernih dan murni. Dengan demikian dengan cepat ia dapat meninggalkan kesadaran dan berdiam dalam batin sejati.

Semua dharma dimunculkan oleh kesadaran alaya. Dengan pemahaman bahwa kesadaran alaya timbul akibat ketidaktahuan sesaat dari hakikat batin yang sejati, ia merupakan gabungan dari batin murni dan ilusi. Maka selama kita tahu bahwa semua dharma yang dimunculkannya adalah tidak nyata, dan jika kita tidak melekat pada ego dan fenomena, konsekuensinya adalah kita dapat berlatih untuk kembali ke hakikat batin sejati yang murni. Selanjutnya setelah mengeliminasi ketidaktahuan, kita dapat menjadi Buddha yang sempurna.