MURDANI

Murdani lahir dari keluarga petani pasangan Syahrudin dan Rabiah di Desa Pasanehan Nagari Lasi Kecamatan Ampek Angkek Candung ( setelah pemekaran sekarang Kecamatan Candung ) Kabupaten Agam sekitar 15 Km dari Kota Bukitinggi pada tanggal 17 Desember 1955.

Mengenyam pendidikan Sekolah Rakyat (SD) di Pasanehan tamat pada tahun 1968 dan dilanjutkan ke Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP) di Bukittinggi dan selesai tahun 1971.

Setelah tamat dari SMEP memberanikan diri merantau ke kota Padang dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Negeri Padang Jurusan Tata Niaga selesai tahun 1974.

Setelah menyelesaikan pendidikan dari SMEA, kemudian memulai karirnya bekerja di perbankan yaitu Bank Nasional, yang dikatakan dalam sejarah perbankan adalah merupakan Bank swasta pertama yang didirikan di Indonesia.

Semangat ingin menambah ilmu selalu melekat di dalam diri Murdani muda, maka selagi bekerja

Murdani pun melajutkan kuliah di Universitas Andalas Padang Program Dimploma III jurusan Akuntansi.

Tahun 1985, Murdani dipindahkan oleh Bank Nasional ke Jakarta karena Bank tersebut mengembangkan sayap dengan membuka cabang di Jakarta Tanah Abang.

Di tahun 1992, Ia berhasil menyelesaikan pendidikan S1 di Fak. Ekonomi di Universitas Jayabaya.

Ia melanjutkan pendidikan Pasca Sarjana di STIE IPWI Jakarta dan selesai di tahun 1998.

Tidak hanya itu, saat duduk sebagai anggota dprd prop Sumbar periode 2004 - 2009, ia juga menyelesaikan pendidikan S1 Ilmu Hukum di STIH Padang di tahun 2007.

Lelaki berdarah Minang ini juga memiliki hobi olah raga yaitu bulu tangkis hampir setengah usianya rutin melakukan olah raga ini, saat ini dikarenakan faktor usia, ia memilih olah raga yang sesuai yaitu golf.

Di Pekan Baru tahun 2011 pernah bermain golf dalam turnament Gubernur Riau Cup dan berhasil mendapatkan Hole In One sebagai salah satu bentuk keberuntungan.

Murdani memulai karir perbankan dari bawah di tahun 1977 sebagai petugas kredit di Bank Nasional Cabang Padang dan terakhir tahun 1986 menjadi Wakil Pemimpin Cabang Jakarta. Dikarenakan regulasi perbankan tahun 1988 yang lebih dikenal dengan Pakto 88 yang berakibat banyaknya bank2 baru yang lahir maka karir Murdani di perbankan makin meningkat dengan berpindah pindah.

Tahun 1990, Murdani pindah ke Bank Summa dengan Jabatan Pemimpin Cabang Tanah Abang Jakarta, lalu tahun 1995 pindah ke Bank Citra Jakarta dengan jabatan Koordinator Funding Group Head. Tahun 1996 pindah ke Bank Nagari dengan jabatan Pemimpin Cabang Melawai, dan pernah dipindahkan ke kantor pusat Bank Nagari di Padang sebagai Ketua Kelompok Analisis Pengendalian Keuangan.

Karena mempertimbangkan pendidikan anak-anak dan keluarga, maka di tahun 2001 pindah lagi ke Jakarta dan bekerja di Induk Koperasi Unid Desa (INKUD) dan di tahun 2003 merupakan akhir karir di Perbankan sebagai Pimpinan Cabang Bank Mega di Padang.

Karir politik dimulai pada tahun 2004 dengan menjadi Anggota DPRD Propinsi Sumatera Barat periode 2004-2009 dari Partai besutan Dai sejuta Umat KH. Zainudin MZ yaitu Partai Bintang Reformasi (PBR). Saat di PBR Murdani pernah menjadi Ketua DPW Propinsi Sumatera Barat Periode 2006-2011.

Di DPRD Propinsi Sumatera Barat Murdani dipercaya sebagai Ketua Komisi 2 Bidang Ekonomi Keuangan dan perbankan.

Prestasi yang dilakukan di DPRD Prop Sumbar periode tsb adalah memprakarsai sekaligus menjadi Ketua Pansus untuk merubah bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas dengan sebutan PT Bank Nagari .

Tahun 2010 Murdani pernah ikut kontestasi menjadi Kepala Daerah yaitu Bupati Kabupaten Agam berpasangan dengan Sdr. Ediwar namun belum berhasil.

Tahun 2010 sampai 2012 Murdani sempat berbisnis Otomotif sebagai Dealer motor

Pada tahun 2013 kembali ke dunia politik masuk Ormas Nasional Demokrat (NasDem) yang akhirnya menjadi Partai Politik. Tahun 2014, Murdani kembali terpilih kembali Jadi Anggota DPRD Propin